Menjelang natal di bulan desember dulu ada ritual di rumah orang tua saya untuk memasang pohon natal dan menghias rumah paling lambat pada hari ulang tahun saya. Dulu tiap tahun ulang tahun saya selalu ada pohon natal. Sekarang ritual itu mulai hilang, apalagi sejak saya pindah ke bali dan ketika kembali ke jakarta lagi saya memutuskan untuk tidak tinggal bersama orang tua saya lagi.
Saat saya tinggal di Bali saya melewati 4 kali hari natal. Dan dari 4 kali itu hanya sekali saya memasang pohon natal. Tahun pertama belum punya, tahun kedua berpikir 2 kali karena saat itu saya memiliki dua ekor anjing yang tidak pernah kehabisan tenaga, di tahun ketiga saya nekat dan benar saja ternyata anjing saya yang saat itu ada lima ekor mengaggap hiasan natal saya seperti snack, tahun ke empat saya kapok.
Saat kembali ke jakarta setelah pindah tempat 5 kali saya hanya pernah 1 kali memasang pohon natal. Cuma 1 tempat itu saja yang memungkinkan untuk menggelar pohon natal saya dan segala printilannya. Ini natal ketiga di tempat tinggal saya sekarang. Dan 2 tahun kemarin mustahil rasanya untuk menambah barang sebesar itu di tempat yang sesempit ini.
Akhirnya tahun ini, saya mengusahakan pohon natal dengan cara yang berbeda. Sangat mudah, tidak perlu khawatir ruangan sempit saya menjadi makin sempit karena yang dibutuhkan hanya ruang kosong di dinding saja.
Saya akan share step by stepnya. Sangat mudah, siapa tahu ada yang punya permasalahan ruang sempit seperti saya dan tertarik mencoba 🙂
1. Bahan – bahan yang dibutuhkan hanya masking tape, gunting, dan hiasan pohon natal.
2. Bersihkan dindingnya, tempel masking tape membentuk pohon natal. Saya berusaha mengira-ngira saja bentuknya, karena takut mengotori tembok kalau digambari dulu.
3. Tempel hiasan natal dengan masking tape bermotif dan saya pasang lampu juga mengelilingi pohon tersebut.
Akhirnya….
Tahun ini ada pohon natal lagi 🙂
