Malam ulang tahun

Sedikit cerita tentang malam sebelum hari ulang tahun saya yah 🙂

Seperti anak muda pada umumnya (peterpan syndrom) ulang tahun kayaknya gak mau sendirian.
Di malam sebelum hari ulang tahun saya, saya bersama seorang teman pergi ke kemang village rencananya mau icip2 sajian dari berbagai booth di market museum yang kebetulan sedang berlangsung saat itu. Beberapa saat sesampainya kami disana seorang teman yang lain menghubungi dan mau bergabung.
Jadi malam itu niatnya mau menunggu ritual jam 12 malam disana.
Tapi…… Sesaat setelah kami menyelesaikan santapan kami, mulai deh hujan… Deras lagi. Mengingat lokasinya semi outdoor, hujan deras plus angin memberikan tanda yang cukup jelas untuk segera beranjak dari situ. Akhirnya rencana ritual batal, teman saya yang satu dijemput suaminya dan akhirnya pulang. Dan saya bersama teman saya satunya lagi akhirnya berniat beranjak mencari tempat lain.

Akhirnya pilihan jatuh kepada bubur karpet radio dalam. Tempat makan ideal di saat hujan malam hari untuk kaum yang sok muda.
Kami menikmati makan malam sekali lagi. Ramen 🙂 bukan bubur.
Saat itu kira2 hanya kurang 20 menit menuju jam 12 malam. Yang saya panik adalah, janji saya untuk mengisi blog saya pertama kali ini bagaimana. Hosting baru diaktifkan tadi siang dan mencoba buka sekalipun belum. Dan sialnya sinyal sangat tidak mendukung. Sibuk mencoba mendownload aplikasi, buka dari browser, dan gagal. Akhirnya muncul lagi pikiran “kit ulang tahun kan 24 jam gak harus jam 12 banget loh update blognya” Setan penenang mulai beraksi lagi. Trus saya dalam hati cuma berkata “oh iya bener juga yah” Sangat mudah terpengaruh.

Oh iya sedikit perkenalan teman saya itu namanya tata. Dia bisa dimasukan dalam kategori teman pertama saya sejak lahir di dunia ini. Dia tetangga masa kecil saya, rumah kami bersebrangan sejak lahir sampai akhirnya saya memutuskan pindah ke bali 8 tahun yang lalu.
Lalu terpikir untuk mengajak teman saya satu lagi dita. Dita ini mungkin teman kedua saya. Rumahnya diseberang rumah saya juga, sebelah rumah tata. Kapan2 akan saya ceritakan tentang pertemanan kami yah 🙂

Akhirnya waktu menunjukan pukul 00.00. Berpindahnya usia saya. Dari 30 menjadi 30an. Bermodal kue yang kami beli di market museum dan minta sebatang lilin dari mas2 bubur karpet, tata siap mengabadikan moment tiup lilin ini.

Hampir 2 jam kami menunggu dita datang. Akhirnyaaaaa dia datang. Kehadiran dia hanya saya butuhkan untuk diabadikan di reuni tetangga ini sebenarnya hehehehe… 🙂 karena sudah cukup pagi juga setelah foto bersama pulanglah kami.

Ini dia penampakan bentuk dari tata dan dita.