Museum Layang-Layang

Tadi siang, setelah janjian berkali-kali, akhirnya saya dan Dita jadi juga berkunjung ke museum layang-layang.
Penasaran banget apa yang menarik sih dari layang-layang, biasanya kita suka liat di tiang listrik atau pohon besar.

Pendiri museum layang-layang ini adalah Ibu Endang Ernawati, beliau itu pakar kecantikan loh, tapi sudah menekuni dunia layang-layang sejak tahun 1985. Beliau sering mengikuti bahkan mengadakan festival layang-layang di dalam maupun luar negri, karena cinta banget sama layang-layang dan sudah menyimpam banyak layang-layang juga akhirnya beliau mendirikan museum ini di tahun 2003.

20140507-204327.jpg

Sambil nungguin Dita datang, saya berkeliling sekitar halaman museum. Tempat ini nyaman banget, banyak pohon rindang dan pendopo-pendopo, sangat sejuk. Tempat ini sering didatangi rombongan anak sekolah di hari biasa, dan banyak keluarga yang berkunjung juga pada akhir pekan. Ternyata yah, aktivitas kreatif untuk anak dan dewasa disana cukup banyak.

Ada melukis di payung, melukis di t-shirt dan tentunya menghias layang-layang. Menghias layang-layang sudah termasuk di dalam tiket 10,000 rupiah yang kita bayarkan saat masuk ke museum, untuk melukis di payung dan di t-shirt masing-masing dikenakan biaya 50,000 rupiah.

20140507-204422.jpg

20140507-204434.jpg

20140507-204547.jpg

20140507-204603.jpg

Ada juga pojokan membuat keramik. Ini kayaknya seru banget, sayangnya butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk ikutan aktivitas ini, terlalu mepet buat saya ikutan. Biayanya 50,000 rupiah.

20140507-204805.jpg

20140507-204816.jpg

20140507-204828.jpg

Ada juga aktivitas membatik, tapi harus grup minimal 10 orang buat ikutan aktivitas ini. Dan ada juga aktivitas membuat layangan dari kain. Tingkat kesulitannya tergantung usia. Untuk yang dewasa akan diajarin bikin layangannya dari awal banget, untuk anak-anak hanya menghias aja pake cat acrylic.

Akhirnya Dita datang, kami mulai menelusuri museum bareng sama seorang tour guide. Pertama-tama di pendopo dulu. Disitu banyak banget layangan yang besar-besar. Tour guidenya menjelaskan kalau layang-layang itu ada 3 macam jenisnya, layangan tradisional yang biasanya digunakan untuk upacara ritual tertentu dan pesta rakyat, layangan kreasi dalam bentuk dua dan tiga dimensi, ada juga layangan olahraga.

Ini beberapa layangan yang saya lihat di langit-langit pendopo. Dan ternyata semua layangan ini bisa diterbangkan dan sudah pernah mengikuti festival dan kompetisi.

20140507-205918.jpg

20140507-205930.jpg

20140507-210003.jpg

Lalu kami masuk ke dalam museum. Di ruangan depan ini isinya layang-layang dari seluruh Indonesia. Sebenarnya museum ini punya lebih dari 500 buah layang-layang, hanya saja sebagian besar disimpan dan tidak dipajang. Layang-layang dari Indonesia sendiri juga unik-unik banget loh. Dan ada juga beberapa layang-layang tradisional yang dibuat dari daun.

20140507-210429.jpg

20140507-210446.jpg

20140507-210504.jpg

20140507-210540.jpg

20140507-210559.jpg

20140507-210730.jpg

20140507-210754.jpg

Lalu kami masuk ke ruangan berikutnya. Ruangan ini lebih kecil dari ruangan tadi. Disini dipajang macem-macem layangan dari luar Indonesia.

20140507-210946.jpg

20140507-210958.jpg

20140507-211008.jpg

Menarik banget, gak heran kalo sampe dibuat museum. Butuh waktu yang cukup panjang kalo mau mampir kesini, apalagi kalo mau nyobain semua aktifitasnya. Karena buru-buru saya juga gak sempet nonton filmnya di ruangan khusus yang disediakan. Museum ini juga boleh dipakai untuk event. Oh iya kalau mau seharian disini sebaiknya membawa bekal. Di museum ini gak ada kantin, cuma jual minuman aja. Museum ini buka dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore Senin-Minggu, tutup di hari libur nasional. Saya mau dateng lagi kesini ajak Delicia. Dia pasti seneng banget. Penasaran juga pengen nyobain buat keramik. 🙂

Klik disini kalau mau lihat semua foto-foto kami di museum layang-layang 🙂

Alamat :
Museum Layang-Layang
Jl. H Kamang no.38
Pondok Labu, Jakarta.

kittymanu