Bergabung dengan “Sekolah Kita Rumpin”

Bulan Desember lalu teman saya Dita mengirimi pesan singkat lewat bbm, kalau ada sekolah bernama Sekolah Kita Rumpin membuka lowongan untuk tenaga relawan menjadi tenaga pengajar. Dan salah satu tenaga pengajar yang dibutuhkan adalah pengajar untuk kelas prakarya. Karena mengetahui antusias saya yang besar dalam bidang art and craft terutama untuk anak-anak, dita mengajak saya untuk mendaftarkan diri. Dita juga mendaftarkan diri sebagai tim Riset untuk Sekolah Kita Rumpin ini.

Saya menerima pesan dari Dita sekitar pukul 10 atau 11 malam. Dan setelah saya membuka sekilas link yang diberikan, ternyata pendaftaran terakhir benar2 di hari itu. Saya mencoba mendaftarkan diri dengan koneksi internet yang seadanya di smartphone saya, dan ternyata susah sekali, apalagi banyak pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab cukup panjang di template yang sudah disediakan. Akhirnya saya meminta tolong dan mempercayakan Dita untuk mengisi semua yang dibutuhkan dalam form pendaftarannya. Dan sayapun tidak mengkonfirmasi apapun lagi setelah didaftarkan Dita.

Pada saat saya masih melanjutkan liburan panjang tahun baru saya di Bali, tiba-tiba ada sms masuk dari Lani. Lani adalah salah satu tim pengajar di Sekolah Kita Rumpin. Di pesan singkatnya Lani menginformasikan kalau dia dan tim pengajar lainnya berniat untuk mengajak interview. Dan keesokan harinya saya dan Lani terhubung lewat skype untuk interview. Sesi awal perkenalan diri saya berjalan baik, lalu Lani mulai mengajukan beberapa pertanyaan seputar jawaban pada form pendaftaran saya, yang saya sendiri tidak tahu apa yang kira-kira saat itu di jawab oleh Dita. Untungnya karena saya dan Dita teman dari bayi (ini selalu kami jelaskan ke semua orang apabila kami saling memperkenalkan teman kami) dia sudah cukup tahu isi otak saya. Interview berjalan cukup lancar, hanya ada sedikit lagi-lagi gangguan sinyal internet yang akhirnya membuat saya dan Lani melanjutkan Interview lewat telepon. Selesailah interview tersebut dan saya hanya tinggal menunggu berita lewat email.

Beberapa hari kemudian, muncul pesan baru di inbox email saya dari Sekolah Kita Rumpin, dan saya dinyatakan bias bergabung sebagai kakak relawan pengajar prakarya angkatan III. Beberapa saat setelah itu kak Jona yang adalah kakak promotor di sekolah rumpin menggabungkan saya di grup whatsapp sekolah Rumpin.

Antusias saya membaca percakapan di grup yang nyaris tidak pernah berhenti. Mencoba menyimak dan membayangkan bagaimana situasinya, karena seperti yang saya ceritakan di atas bagaimana sampai saya bias bergabung prosesnya cukup singkat dan spontan. Bahkan saat itu saya benar-benar belum tahu tentang sekolah ini. Saya tertarik hanya atas dasar keinginan untuk mengajar prakarya anak-anak sukarela, dan ini kesempatannya.

Beberapa hari setelah saya pulang dari Bali kakak-kakak di grup merencanakan untuk berkunjung silahturahmi ke sekolah Rumpin. Saya dan Dita memutuskan untuk ikut trip saat itu. Jam 6 pagi di hujan deras dan keadaan Jakarta yang sebagian besar masih banjir Dita sudah berangkat dari rumah untuk menjemput saya dan kami berangkat bersama ke sekolah Rumpin dengan berbekal google map. Kami menuju ke stasiun kereta BSD untuk bertemu dengan kakak-kakak yang lain lalu berangkat bersama menuju Sekolah Rumpin. Jarak dari tempat tinggal saya ke stasiun BSD saja sudah sangat jauh, dan ternyata dari stasiun BSD kami masih harus naik mobil sekitar 30 menit untuk sampai kesana. Kami berhenti di salah satu mini market dan memarkir mobil disana. Setelah itu kami masih harus melanjutkan perjalanan yang masih cukup jauh juga dengan berjalan kaki dalam keadaan hujan yang masih turun. Sepanjang mata memandang kiri dan kanan sawah dan danau, melihat ke depan hanya jalan berlumpur yang tidak kelihatan ujungnya. Jalannya becek, tidak beraspal, penuh lumpur. Berkali-kali saya hampir jatuh terpeleset atau kaki saya tersangkut di lumpur sampai susah melangkah. Untungnya di tengah perjalan kami hujan mulai mereda dan berhenti.

Ini kira-kira perjalanan kami menuju Sekolah Rumpin

rumpin 1

IMG_6224

IMG_6227

Setelah melewati jalan berlumpur yang panjang akhirnya kami berbelok dan mulai terlihat rumah warga. Kami mengunjungi rumah Ibu Neneng, menurut cerita kakak-kakak Ibu Neneng adalah satu penduduk Rumpin yang sangat mensuport sekolah ini. Ibu Neneng yang meminta supaya sekolah ini diadakan untuk membantu anak-anak di sekitar Rumpin ini.

Lalu kami diarahkan menuju sebuah musholla. Ternyata kegiatan sekolah Rumpin ini diadakan di musholla tersebut. Sekitar 20 anak sudah berkumpul di situ. Karena cuaca yang buruk dan memang jadwal yang dadakan Ibu Neneng tidak bisa mengumpulkan semua anak.

Kegiatan kami dimulai dari perkenalan. Masing-masing kakak mengenalkan diri begitu juga adik-adiknya. Karena memang kunjungan hari ini hanya untuk bersilahturahmi, hari ini tidak ada kegiatan belajar mengajar. Kami hanya  mengobrol, meminta adik-adik untuk menceritakan kisah liburan mereka, dan menanyakan harapan adik-adik untuk Sekolah Rumpin di tahun yang baru ini.

Saya tidak menyangka, ternyata keadaannya sangat kekeluargaan. Kakak-kakak yang lama dan adik-adik saling mengenal dan cukup akrab. Mereka sangat antusias, berinteraksi dengan baik, dan tidak malu-malu. Kami mengadakan beberapa games. Salah satunya permainan Do-Mi-Ka-Do. Permainan berlangsung sangat seru. Sebagai kakak baru saya merasakan mereka bisa menerima keadaan kami dengan ramah dan senang hati. Dan… Yeay.. saya menjadi 2 besar di permainan ini walaupun akhirnya kalah dengan salah satu adik.

IMG_6223

IMG_6226

Selesai kegiatan, adik-adik dibiasakan untuk membereskan kembali musholla. Mereka pamit pulang bahkan kagetnya setiap anak menyalami semua kakak-kakak satu persatu. Kunjungan kami diakhiri dengan makan siang di rumah Ibu Neneng, lalu kami pulang kembali menuju rute yang sama.

Hari Minggu pagi, hujan, perjalanan sangat jauh…

Lelah? Sangat!

Tapi semua terbayar dengan kunjungan hari ini